DUA KARUNG BOTOL JADI SATU PAVING

Balok paving yang biasa ditemui di jalan atau jalur pedestrian biasanya dibuat dari adonan semen, air, dan pasir. Ia dicetak dengan mesin dan dibiarkan mengeras selama beberapa hari. ketahanan paving membuat cocok dijadikan alat untuk kendaraan kecil lalu - lalang.

Namun, paving yang dibuat Yovanka berbeda. Bentuknya memang sama persis. Maklum, cetakan nya memang sama. Tetapi, warnanya berbeda. Paving buatan Yovanka lebih gelap. Saat disentuh, teksturnya lebih halus. Bobotnya juga tak seberat paving pada umumnya.

Ilustrasi_hingga saat ini penggunaan vaping masih terbilang banyak peminatnya terutana di daerah perkotaan

Satu balok paving yang dibuat Yovanka berasal dari satu hingga dua karung besar botol plastik. Yovanka memang harus menimbun berkarung - karung botol plastik untuk eksperimennya. Sekitar dua bulan, dia berkutat dengan botol - botol tersebut. Dia menimbun limbah dari perusahaan-perusahaan dan dari limbah rumah tangga.

Saat mendesain balok pavingnya, Yovanka berencana mencampurkan lelehan plastik dengan pasir dan semen.

Layaknya balok paving biasanya. Lelehan botol plastik sebanyak 80 persen dikombinasikan dengan 20 persen pasir dan semen. Hasilnya ternyata tak sesuai dengan keinginan. "Retak, malah ada yang hancur gitu"ujarnya.

Dia tak patah semangat. Yovanka kembali utak-atik formulasi campuran lelehan plastik dengan pasir dan semen. "Akhirnya, aku coba aja tanpa pasir dan semen. Eh ternyata malah bagus," ujarnya.

Lelehan plastik 100 persen dicetak seperti paving biasa dan didinginkan selama sehari penuh. Hasilnya cukup memuaskan. paving dengan bahan lelehan plastik disebut lebih awet daripada paving reguler.

"Kalau paving biasa, masih ada rongga di dalamnya, jadi bisa menyerap air kalau hujan. Lama-lama hancur",jelasnya.

Sebaliknya, paving plastik lebih kedap air sehingga tahan lama. Penggunaan paving plastik memang belum diuji. Yovanka menuturkan, ketahanan paving plastik harus dicek dulu terhadap teriknya panas matahari. Dia menyarankan paving plastik cukup digunakan di area rumah. Misalnya menjadi alas carport atau garasi.

"Kalau jalur pedestrian yang ada pepohonan atau atapnya, bisa juga. Kalau kena panas matahari seharian, masih perlu dilihat dulu ketahanannya",tutur perempuan yang berdomisili di Surabaya Barat tersebut.

Menurut dia, produksi paving plastik bagus jika diperluas. Sebab limbah plastik yang digunakan cukup banyak. Terlebih, sampah botol plastik punya banyak ragam.

"Nah, untuk dijadikan paving plastik itu nggak perlu pilah-pilah warna",ungkapnya.

Beragamnya warna botol plastik yang dipakai tak mempengaruhi hasilnya. "Saat lelehkan, warnanya pasti menghitam. Jadi, nggak perlu diberi campuran apa-apa lagi",terangnya. Cocok dengan output warna paving yang diinginkan.

Setelah dicetak dan mengeras, paving plastik cukup diamplas supaya lebih halus.

Tidak ada komentar untuk "DUA KARUNG BOTOL JADI SATU PAVING"