POTENSI JALUR RAWAN MACET DAN LONGSOR
Pergerakan arus mudik yang melintas di jalur arteri maupun tol di wilayah Jatim diperkirakan bakal naik signifikan. Situasi tersebut berpotensi memicu terjadinya kemacetan di sejumlah titik. Tak hanya itu, yang juga tengah diwaspadai adalah jalur mudik yang rawan terimbas bencana alam, terutama longsor.
Hingga kemarin, masih ada ruas jalan utama yang terimbas longsor. Berdasarkan prediksi PT Jasamarga, jalan tol diperkirakan menjadi salah satu jalur utama yang dilalui para pemudik. Pergerakan kendaraan selama masa Lebaran tahun ini ditaksir melonjak. Kenaikan arus diprediksi mulai terjadi sejak H-7 Lebaran. Setidaknya ada enam titik jalan tol di wilayah Jatim yang berpotensi menjadi pusat kemacetan. Yakni, gerbang tol (GT) Warugunung, GT Sidoarjo 2, GT Kejapanan, GT Madiun, GT Pandaan, dan GT Singosari. Sejumlah antisipasi disiapkan pengelola tol. Salah satunya, pengoperasian perangkat pembayaran portabel di titik rawan.
Ilustrasi_Hingga saat ini jalan tol masih menjadi pilihan utama para pemudik untuk menuju ke kampung halaman |
"Masing-masing sementara disiapkan empat unit peralatan pembayaran portabel," kata Dirut PT Jasamarga Surabaya-Gempol Hari Pratama. Antisipasi lainnya adalah mengubah gardu entrance (masuk) menjadi gardu exit (keluar). Dan sebaliknya. Di jalur arteri, baik jalan nasional maupun provinsi, kemacetan berpotensi masih akan terjadi, terutama di ruas-ruas langganan. Sebagaimana jalur utama Surabaya-Madiun, atau Surabaya arah tapal kuda. Selain itu, yang diwaspadai adalah jalur mudik yang rawan terimbas bencana, terutama longsor.
Bahkan, jelang arus mudik berlangsung, masih ada jalur utama yang rawan dilintasi. Sebagaimana di jalur utama Jember-Banyuwangi di Km 38, Sidomulyo, Silo, Jember. Plengsengan jalan itu masih rawan pasca ambrol. Saat ini tahap perbaikan masih berlangsung. Targetnya selesai sebelum dimulainya arus mudik. "Mudah-mudahan saat proses pengecoran tidak terkendala hujan. Karena hampir setiap hari di wilayah Gumitir turun hujan," kata Munawar, perwakilan pelaksana proyek.
Selain melakukan perbaikan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali terus memantau ruas jalan yang berpotensi longsor. "Di antaranya, wilayah Jember, Turen Malang, Pacitan, dan Trenggalek," kata Kabag Umum dan TUBBPJN Jatim-Bali Nanang Permadi. Perbaikan jalur terimbas longsor juga dilakukan pemprov. Mayoritas adalah jalan provinsi di wilayah selatan.
Tidak ada komentar untuk "POTENSI JALUR RAWAN MACET DAN LONGSOR"
Posting Komentar