DUA DISTRIK DI PUNCAK DILANDA KELAPARAN

Cuaca dingin tanpa hujan yang memicu rusaknya tanaman pangan memicu kelaparan di dua distrik di Papua Tengah. Kondisi tersebut diperburuk tidak adanya maskapai yang melayani penerbangan ke sana akibat tak adanya jaminan keamanan. 

Cenderawasih Pos melaporkan, Pemerintah Kabupaten Puncak di mana Distrik Agandugume serta Lambewi berada pun menetapkan status tanggap darurat. Tanggap darurat itu terhitung sejak 7 Juni sampai 7 Agustus mendatang. 

Berdasar data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Puncak, jumlah penduduk di Distrik Agandugume lebih dari 3.000 jiwa. Sedangkan di Distrik Lambewi 1.000 jiwa lebih banyak. 

Sejak Mei dan diperkirakan sampai Agustus, cuaca sangat dingin dan tidak ada hujan hingga menyebabkan tanaman yang biasa dikonsumsi warga setempat rusak dan busuk. Kalau dipaksa untuk dikonsumsi, bisa memicu diare. Terkait kondisi itu, sebagian masyarakat di dua distrik tersebut menggelar demo dan menemui Bupati Puncak Willem Wendik di kediamannya di Ilaga.
 
Ilustrasi_musim dingin yang melanda Jayapura berpotensi menyebabkan kelaparan di dua wilayah

Willem yang menemui langsung warganya menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Puncak sebenarnya tidak tinggal diam. Sejak Juni lalu pemkab sudah menyiapkan sembilan bahan pokok. Tapi, pengiriman bahan pokok khususnya bahan makanan kedua distrik tersebut terkendala pesawat. Sebab, sampai saat ini belum ada maskapai yang mengizinkan pesawatnya melayani Distrik Agandugume dan Lambewi karena masalah keamanan.

"Hari ini (kemarin) kami sudah siap mengantar bahan makanan ke sana. Namun, kita terkendala pesawat. Padahal di Distrik Agandugume, kita sudah bangun lapangan terbang yang bagus, jelas Willem sebagaimana tertulis dari rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari Diskominfo Kabupaten Puncak - kemarin.






Tidak ada komentar untuk "DUA DISTRIK DI PUNCAK DILANDA KELAPARAN"