PERSEMBAHAN UNTUK 350 ANAK DIFABEL

Anak-anak disabilitas mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya menjelang perayaan Hari Anak Nasional pada 23 Juli. Sedikitnya 350 anak usia PAUD, SD, hingga SMP berkumpul di Ballroom Grand Mercure Mirama.
Berbagai kegiatan dipersembahkan untuk mereka pada acara bertajuk Adifiesta Anak Istimewa itu. Mulai unjuk bakat, deklarasi anti kekerasan, hingga pembagian 16 kursi roda. 

Anggara Handi, salah seorang penerima, didampingi ibunya Simah. Perempuan yang tinggal di Rusun Sumbo itu tak bisa menahan air matanya saat Handi bisa duduk di kursi roda baru pemberian pemkot. Sudah lama Simah ingin membelikannya, namun selalu urung karena ekonomi yang terbatas. 

Ilustrasi_Pemkot Surabaya saat ini gencar meningkatkan skill dan semangat anak-anak disabilitas

"Anak saya nggak bisa jalan, usianya sudah 18 tahun. Di rumah ada, tapi sudah rusak rodanya. Saya pakai untuk ke kamar mandi ketika memandikan dia,”kata Simah. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Ida Widayati menyatakan, acara tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional. Berbagai kegiatan lain juga digelar sesuai minat dan bakat masing-masing anak. "Salah satu tujuannya meningkatkan semangat dan skill anak-anak spesial. Agar anak mendapat hak berpartisipasi sesuai minat dan bakat,”katanya. Kegiatan itu juga didukung berbagai 1 pihak. Di antaranya, Universitas Airlangga yang menyediakan klinik tes IQ anak-anak disabilitas. Sehingga bisa menggali potensi yang ada pada anak tersebut. 

Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan deklarasi stop kekerasan terhadap anak istimewa. Poin pentingnya adalah menghindarkan dan memastikan anak istimewa tidak menjadi korban tindak kekerasan. Juga mendorong Pemkot Surabaya dan pemangku kebijakan lain untuk memenuhi hak anak istimewa. 

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan akan menambah jumlah Rumah Anak Prestasi (RAP) di Surabaya. Tempat tersebut akan menjadi wadah bagi anak-anak disabilitas berkarya dan mencari bakatnya. Harapannya, mereka tetap mampu berkarya. "Kalau hari ini sudah berdiri RAP, kita segerakan bentuk RAP yang akan kita resmikan. Ada di wilayah utara , dan barat,"katanya.

Tidak ada komentar untuk "PERSEMBAHAN UNTUK 350 ANAK DIFABEL"