PGN SAKA TARGETKAN DEKARBONASI 30 PERSEN

Industri minyak dan gas (migas) ikut mendukung upaya menekan emisi. Salah satunya, peta biru dekarbonisasi yang disiapkan PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka). Anak usaha subholding  gas Pertamina PGN tersebut mendorong efisiensi serta penangkap emisi di proyek wilayah Pangkah, Gresik. 

Direktur PGN Saka Avep Disasmita menyatakan, perseroan mendapatkan amanah target dekarbonisasi sebanyak 30 persen pada 2030. Karena itu, pihaknya melakukan perubahan di sisi operasional sembari terus memaksimalkan produksi migas. "Penyusunan inisiatif dekarbonisasi dilakukan sejak 2020 dan kami implementasikan sejak 2022 lalu,"ungkapnya di onshore processing facility (OPF) Saka Indonesia Pangkah Limited, Gresik. 

Untuk mencapai target tersebut, PGN Saka sudah memulai beberapa inisiatif. Misalnya, pemasangan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk dua situs ofjshore di lapangan Sidayu. Dengan PLIS berkapasitas total 18,36 kilowatt peak (KWp), pihaknya bisa menghemat 25ribu liter solar persemester. 

Ilustrasi_Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus berkomitmen untuk menekan emisi gas rumah kaca. Data tercatat, setiap PLTU berkapasitas 1 GW menghasilkan 5 juta ton CO2

Perseroan juga bisa mereduksi 67,42 ton emisi CO2 eguivalent (eg) persemester. "Kedepannya, kami akan menjalankan 15 program dekarbonisasi. Misalnya, memanfaatkan gas buang dari gas turbine generator (GTG) untuk absorption chiller kami. Atau mengganti mesin gas dengan mesin elektrik untuk fasilitas flash gas compressor,"jelasnya.

Secara kinerja, OPF di Pangkah memiliki tiga sektor produksi. Yakni gas bumi, minyak bumi, dan ligue fied petroleum gas (LPG). Fasilitas pemrosesan gas tahun ini menjual senilai 28 juta standar kaki kubik. per hari kepada konsumennya. 








Tidak ada komentar untuk "PGN SAKA TARGETKAN DEKARBONASI 30 PERSEN"