RAUP UNTUNG BERKAT BUDI DAYA ANAK LOBSTER

Berbekal lahan kosong, Tri Martanto membudidayakan burayak atau anak lobster air tawar. Setiap bulan dia mengambil telur indukan udang bercapit tersebut dari cangkangnya untuk dijual per biji ke pasaran. Di kolam 2x4 meter, indukan lobster air tawar dilepaskan. 

Di dalamnya ada beberapa paralon dan batu bata sebagai tempat indukan kawin. Anta sapaan akrabnya menyatakan bahwa bisnis ini sebetulnya menjanjikan. Sebab, perawatannya simpel dan permintaan pasar sangat tinggi. "Kendalanya hanya di lahan,” ujarnya. Dia harus menyewa lahan untuk kolamnya. Sebulan dibayar Rp 150 ribu. Ata memiliki 10 indukan lobster air tawar. Tujuh indukan di antaranya betina. Dalam sebulan, biasanya indukan mulai bertelur. 

Ilustrasi_budidaya lobster merupakan salah satu usaha yang menjajikan apabila ditekuni dengan sungguh-sungguh

"Satu indukan betina bisa menghasilkan 400 telur. Calon benih itu diambilnya, lalu ditempatkan di wadah khusus,"jelasnya. Anta mengungkapkan, 50-60 persen telur itu berhasil menjadi burayak. Dia menjualnya saat burayak berusia 2 bulan. Harga satu ekor mencapai Rp 2 ribu-Rp 3 ribuan. Permintaan pasar sangat tinggi. Apalagi, di Surabaya jarang ada yang membudidayakannya. 

Anak lobster hasil budi dayanya ini biasanya dikonsumsi. Anta sengaja tidak menjualnya saat usia besar. Sebab, waktu panennya adalah enam bulan. "Harganya memang tinggi, bisa Rp 200 ribu - Rp 300 ribu per kilogram,” kata warga Kedurus tersebut.


Tidak ada komentar untuk "RAUP UNTUNG BERKAT BUDI DAYA ANAK LOBSTER"